Hal-Hal Tabu Unik di Berbagai Negara: Menghormati Budaya Lokal Saat Bepergian
Hal-Hal Tabu Unik di Berbagai Negara: Menghormati Budaya Lokal Saat Bepergian
Blog Article
Setiap negara memiliki budaya, tradisi, dan norma sosial yang unik. Apa yang dianggap biasa di satu negara bisa jadi dianggap tabu atau tidak sopan di negara lain. Bagi para pelancong, memahami hal-hal tabu ini sangat penting untuk menghindari kesalahpahaman dan menunjukkan rasa hormat terhadap budaya setempat. Berikut adalah beberapa hal tabu unik yang ada di berbagai negara di dunia:
1. Jepang: Jangan Menancapkan Sumpit ke Atas Nasi
Di Jepang, menancapkan sumpit (hashi) secara vertikal ke dalam mangkuk nasi adalah tindakan yang sangat tabu. Hal ini mengingatkan pada ritual pemakaman, di mana sumpit ditancapkan ke dalam nasi yang dipersembahkan untuk orang yang telah meninggal. Selalu letakkan sumpit di atas penyangga (hashioki) atau di samping mangkuk.
2. India: Jangan Gunakan Tangan Kiri untuk Makan atau Memberi Sesuatu
Di India, tangan kiri dianggap tidak bersih karena secara tradisional digunakan untuk membersihkan diri setelah ke toilet. Menggunakan tangan kiri untuk makan, menyentuh makanan, atau memberikan sesuatu kepada orang lain dianggap sangat tidak sopan. Selalu gunakan tangan kanan dalam situasi sosial.
3. Rusia: Jangan Memberi Bunga dalam Jumlah Genap
Di Rusia, memberikan bunga dalam jumlah genap (seperti 2, 4, 6, dst.) dianggap sebagai pertanda buruk karena biasanya digunakan untuk pemakaman. Jika ingin memberikan bunga sebagai hadiah, pastikan jumlahnya ganjil (1, 3, 5, dst.).
4. Thailand: Jangan Menyentuh Kepala Seseorang
Di Thailand, kepala dianggap sebagai bagian tubuh yang paling suci dan tidak boleh disentuh, bahkan sekadar mengusap rambut anak kecil. Sebaliknya, kaki dianggap sebagai bagian tubuh yang paling rendah, jadi hindari mengarahkan kaki ke arah orang lain atau benda suci seperti patung Buddha.
5. Italia: Jangan Memesan Cappuccino Setelah Makan Siang
Di Italia, cappuccino dianggap sebagai minuman sarapan. Memesan cappuccino setelah makan siang atau malam hari dianggap aneh dan tidak pantas. Jika ingin minum kopi setelah makan, pesanlah espresso.
6. Turki: Jangan Mengunyah Permen Karet di Tempat Umum
Mengunyah permen karet di tempat umum dianggap tidak sopan di Turki, terutama di kota-kota besar seperti Istanbul. Hal ini dianggap sebagai kebiasaan yang tidak pantas dan dapat membuat orang lain merasa tidak nyaman.
7. Korea Selatan: Jangan Menulis Nama dengan Tinta Merah
Di Korea Selatan, menulis nama seseorang dengan tinta merah dianggap sebagai pertanda buruk. Tradisi ini berasal dari kepercayaan bahwa nama yang ditulis dengan tinta merah menandakan bahwa orang tersebut telah meninggal atau akan segera meninggal.
8. Kenya: Jangan Menolak Makanan yang Ditawarkan
Di Kenya, menolak makanan yang ditawarkan oleh tuan rumah dianggap sangat tidak sopan. Bahkan jika Anda tidak lapar atau tidak menyukai makanan tersebut, terimalah dengan senyuman dan cicipi sedikit sebagai tanda penghormatan.
9. Jerman: Jangan Terlambat
Di Jerman, ketepatan waktu sangat dihargai. Datang terlambat, bahkan hanya beberapa menit, dianggap sebagai tanda ketidakprofesionalan dan ketidakhormatan. Selalu usahakan untuk tiba tepat waktu atau lebih awal.
10. Brasil: Jangan Memberi Isyarat "OK" dengan Jari
Isyarat "OK" dengan membentuk lingkaran menggunakan jari telunjuk dan ibu jari dianggap sangat ofensif di Brasil. Gerakan ini dianggap sebagai simbol yang menghina dan tidak pantas digunakan.
11. Mesir: Jangan Menunjukkan Telapak Kaki
Di Mesir, menunjukkan telapak kaki ke arah seseorang dianggap sebagai penghinaan. Hal ini karena kaki dianggap sebagai bagian tubuh yang paling rendah dan tidak bersih. Pastikan untuk selalu duduk dengan sopan dan hindari mengangkat kaki.
12. Filipina: Jangan Menunjuk dengan Jari Telunjuk
Di Filipina, menunjuk dengan jari telunjuk dianggap kasar. Sebagai gantinya, gunakan bibir atau dagu untuk menunjuk ke arah sesuatu. Jika harus menggunakan tangan, gunakan seluruh tangan dengan telapak terbuka.
13. Norwegia: Jangan Memuji Secara Berlebihan
Di Norwegia, memuji seseorang secara berlebihan dianggap tidak sopan dan dapat membuat orang tersebut merasa tidak nyaman. Orang Norwegia cenderung rendah hati dan lebih suka pujian yang sederhana dan tulus.
14. China: Jangan Memberi Jam Tangan sebagai Hadiah
Memberi jam tangan sebagai hadiah di China dianggap sebagai pertanda buruk karena kata "jam" dalam bahasa Mandarin (zhong) terdengar mirip dengan kata "akhir" atau "kematian". Hadiah ini dianggap membawa nasib buruk.
15. Arab Saudi: Jangan Memotret Orang Tanpa Izin
Di Arab Saudi, memotret orang tanpa izin, terutama wanita, dianggap sangat tidak sopan dan dapat menimbulkan masalah serius. Selalu minta izin sebelum mengambil foto seseorang atau tempat tertentu.
16. Perancis: Jangan Membicarakan Uang Secara Terbuka
Di Perancis, membicarakan uang, gaji, atau kekayaan secara terbuka dianggap vulgar dan tidak pantas. Topik ini dianggap sebagai urusan pribadi yang tidak perlu dibahas dalam percakapan sehari-hari.
17. Afrika Selatan: Jangan Mengabaikan Tata Krama Makan
Di Afrika Selatan, makan dengan tangan kiri dianggap tidak sopan, mirip dengan budaya India. Selain itu, meninggalkan makanan di piring juga dianggap tidak menghargai tuan rumah. Usahakan untuk menghabiskan makanan yang disajikan.
18. Meksiko: Jangan Menolak Minuman Alkohol
Di Meksiko, menolak minuman alkohol yang ditawarkan oleh tuan rumah dianggap tidak sopan. Jika Anda tidak bisa minum alkohol, terimalah tawaran tersebut dengan sopan dan jelaskan alasan Anda dengan baik.
19. Australia: Jangan Membicarakan Politik atau Agama
Di Australia, membicarakan politik atau agama dalam percakapan santai dianggap tabu. Topik ini dianggap sensitif dan dapat memicu perdebatan. Sebaiknya, bicarakan hal-hal yang lebih netral seperti olahraga atau cuaca.
20. Islandia: Jangan Mengkritik Keindahan Alam
Orang Islandia sangat bangga dengan keindahan alam mereka. Mengkritik atau meremehkan pemandangan alam Islandia dianggap sangat tidak sopan dan dapat membuat penduduk setempat tersinggung.
TikTok Downloader
Kesimpulan
Menghormati budaya dan norma sosial setempat adalah kunci untuk menjadi pelancong yang baik. Dengan memahami hal-hal tabu yang unik di setiap negara, Anda dapat menghindari kesalahan yang mungkin menyinggung perasaan penduduk lokal. Selalu lakukan riset sebelum bepergian dan bersikaplah terbuka untuk belajar tentang budaya baru. Dengan begitu, Anda akan mendapatkan pengalaman yang lebih bermakna dan menghindari insiden yang tidak diinginkan. Report this page